Rabu, 24 Oktober 2012

Museum Pos Indonesia


Bagi pencinta museum yang sedang berlibur ke Bandung, tidak ada salahnya berkunjung ke Museum Pos Indonesia. Museum ini terletak satu areal dengan gedung sate, jadi cukup mudah dicari lokasinya. Seperti pada umumnya museum di kota Bandung, museum Pos Indonesia ini pun tiket masuknya gratis alias tidak dipungut bayaran.
Museum ini mulai dibangun sejak 27 Juli 1920 pada jaman Hindia Belanda dengan arsitek Ir. J . Berger dan Leutdsgebouwdienst. Mulai digunakan pada 1933 dengan nama museum Pos Telegrap dan Telepon. Sempat terbengkalai saat Perang Dunia II, namun setelah merdeka, pada 27 September 1983, museum ini diresmikan untuk umum oleh menteri Pariwisata dan Telekomunikasi, Achmad Tahir dengan nama Museum Pos dan Giro. Kemudian pada tanggal 20 Juni 1995 karena nama dan status perusahaan berubah dari Perusahaan Umum Pos & Giro menjadi PT. Pos Indonesia, maka nama Museum Pos dan Giro juga ikut disesuaikan menjadi Museum Pos Indonesia.
Di dalam museum ini banyak tersimpan benda-benda yang berhubungan dengan sejarah pos di Indonesia. Mulai dari aneka kotak surat, koleksi perangko, timbangan surat, pakaian pengantar surat, sepeda pak pos, dan bahkan set diorama pengantaran surat oleh pak pos yang disambut oleh masyarakat.
 
Persis disebelah museum ini terdapat Kantor Pusat Pos Indonesia wilayah Bandung, lengkap dengan kantor pos yang masih beroperasi.
Mari ciptakan budaya cinta museum kepada anak-anak kita, agar mereka dapat menghargai sejarah dan menumbuhkan cinta pada bangsa ini.
Museum Pos Indonesia
Jl. Cilaki No. 73
Bandung
Telp : 022 – 4206195
Jam operasional : 09.00 – 16.00
Tiket masuk : gratis

0 komentar:

Posting Komentar

 

KOMPAS.com

VIVAnews

news.detik

Executive Class Universitas Budi Luhur